Tema utama “perang harga”
Perang harga selalu menjadi tema utama pasar kendaraan listrik roda duahttps://www.qianxinmotor.com/2000w-72v-klasik-ckd-skuter-listrik-dengan-baterai-lithium-yang-dapat-dilepas-produk/Reporter mencatat bahwa sejak 2014, produsen terkemuka yang diwakili oleh Yadea telah melancarkan tiga perang harga, terutama ketika Yadea melantai di bursa saham Hong Kong pada 2016, dengan slogan "penurunan harga semua model sebesar 30%" dan mencapai puncaknya pada 2020. Saat itu, rata-rata penurunan harga untuk produk Yadi, Emma, dan Xiaoniu masing-masing adalah 11,40%, 11,72%, dan 17,57%.
Penyebab perang harga yang sengit pada akhirnya terletak pada masalah volume penjualan. Dalam hal ini, New Japan menyatakan bahwa pertumbuhan pendapatan kelompok menengah dan rendah lemah, yang berdampak pada kemakmuran industri. Selain itu, promosi pertukaran standar nasional baru di tingkat regional juga lemah, yang menyebabkan penurunan permintaan produk secara keseluruhan pada paruh pertama tahun ini, yang semakin memperketat persaingan di industri. Beberapa perusahaan telah menerapkan langkah-langkah persaingan harga yang lebih ketat.
Mempercepat laju pelayaran ke laut
Dalam beberapa tahun terakhir, industri energi baru Tiongkok telah mempercepat laju globalnya. Tak hanya kendaraan listrik yang merambah ke mancanegara, kendaraan listrik roda dua juga mengalami gelombang globalisasi.
Menurut "Laporan Informasi Pasar Kendaraan Listrik Roda Dua" yang dirilis oleh firma riset Market Research Fund, nilai pasar kendaraan listrik roda dua akan melampaui 100 miliar dolar AS (sekitar 700 miliar yuan) pada tahun 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 34,57% dari tahun 2022 hingga 2030. Hal ini akan menjadi peluang baru bagi perusahaan kendaraan listrik roda dua Tiongkok.
Laporan penelitian Anxin Securities juga meyakini adanya peluang yang signifikan bagi kendaraan listrik roda dua di pasar Asia Tenggara, terutama karena sepeda motor yang banyak digunakan di Asia Tenggara saat ini memiliki banyak masalah, termasuk polusi suara yang tinggi dari sepeda motor bertenaga bahan bakar, pembakaran bensin yang tidak memadai yang menyebabkan polusi udara, dan kecepatan yang berlebihan yang mudah menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang lebih serius.
Pada saat yang sama, banyak negara Asia Tenggara juga telah mulai memperkenalkan panduan kebijakan untuk elektrifikasi sepeda motor. Misalnya, pada tahun 2023, pemerintah Indonesia akan mengalokasikan 1,7 triliun rupiah (sekitar 790 juta RMB) untuk memberikan subsidi bagi 250.000 sepeda motor listrik, termasuk 200.000 sepeda motor listrik baru dan 50.000 sepeda motor listrik modifikasi bahan bakar. Setiap sepeda motor listrik akan menerima subsidi sebesar 7 juta rupiah (sekitar 3.200 RMB).
Waktu posting: 29-Nov-2023






